PARITMALINTANG, RADARSUMBAR.COM – Pemerintah Kabupaten Padang Pariaman, Sumatera Barat, mencatat sebanyak 38 pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) mengalami kerugian hingga ratusan juta rupiah akibat bencana hidrometeorologi yang memicu banjir di sejumlah wilayah pada akhir November 2025.
“Hingga saat ini sudah ada 38 pelaku UMKM yang terdata dan melaporkan kerugian. Namun, kemungkinan masih ada pelaku usaha lain yang belum terdata,” kata Kepala Dinas Perdagangan, Koperasi, Tenaga Kerja, dan UKM Padang Pariaman Hendri Satria di Parik Malintang, Kamis.
Ia menjelaskan, meskipun kerugian yang dialami masing-masing pelaku UMKM secara perorangan tidak terlalu besar, namun jika ditotal mencapai sekitar Rp148 juta. Kerugian tersebut terjadi akibat cuaca ekstrem yang berlangsung pada 21–28 November 2025.
Menurut Hendri, jika dibandingkan dengan sektor lain, kerugian UMKM memang relatif lebih kecil. Namun bagi pelaku UMKM, kerugian itu sangat signifikan karena menyangkut modal usaha harian.
“Peralatan untuk berjualan rusak, peralatan memasak rusak. Padahal itu modal awal mereka untuk berjualan keesokan harinya,” ujarnya.
Ia menambahkan, kerugian tersebut baru mencakup aspek usaha dan modal, belum termasuk kerusakan rumah dan lokasi usaha yang terendam air serta lumpur sisa banjir.

















