LUBUKBASUNG, RADARSUMBAR.COM – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Agam, Sumatera Barat, menyatakan Jorong Pinang Balirik, Nagari Pagadih, Kecamatan Palupuh, masih terisolasi akibat bencana hidrometeorologi. Pemerintah daerah berupaya mempercepat pembukaan akses menuju wilayah tersebut.
“Jalan menuju lokasi masih tertimbun material tanah longsor sehingga akses terputus,” kata Kepala Pelaksana BPBD Agam Rahmat Lasmono di Lubuk Basung, Kamis.
Rahmat menyebutkan, Jorong Pinang Balirik dihuni oleh 10 kepala keluarga dengan 26 jiwa. Untuk memulihkan akses, Pemerintah Kabupaten Agam telah mengerahkan alat berat guna membersihkan material longsor di sejumlah titik.
“Kami sudah menurunkan alat berat, namun terdapat banyak titik longsor di wilayah Pagadih sehingga pembersihan menuju Pinang Balirik membutuhkan waktu,” ujarnya.
Ia menambahkan, banjir bandang dan tanah longsor yang melanda wilayah tersebut menyebabkan sejumlah daerah terisolasi akibat jalan tertimbun longsor dan badan jalan terban.
Sejumlah akses telah mulai dibuka. Material longsor di beberapa lokasi telah dibersihkan dan jalan terban telah ditangani dengan pembangunan jembatan darurat.
Untuk Kampuang Harapan, Jorong Anak Aia Kijang, Nagari Nan Tujuh, Kecamatan Palupuh, akses kini sudah bisa dilalui dengan berjalan kaki.
Sementara itu, enam jorong di Nagari Malalak Timur dan Nagari Malalak Utara, Kecamatan Malalak, hanya dapat dilalui kendaraan roda dua. Adapun Nagari Malalak Barat hanya bisa diakses melalui jalur sungai atau melalui wilayah Kabupaten Padang Pariaman.
Di Jorong Pambatuangan, Nagari Lawang, Kecamatan Matur, akses juga terbatas untuk kendaraan roda dua. Sedangkan Jorong Lambeh, Nagari Ampek Koto Palembayan, serta Jorong Sumbarang Aia, Nagari Salareh Aia Timur, Kecamatan Palembayan, baru dapat dijangkau dengan berjalan kaki.
Sementara itu, empat jorong di tiga nagari di Kecamatan Tanjung Raya telah kembali dapat diakses setelah dibangunnya jembatan darurat.
“Kami berupaya secepat mungkin agar seluruh akses lalu lintas kembali normal,” kata Rahmat. (rdr/ant)





















