Meutya menekankan bahwa komunikasi publik yang empati merupakan bagian penting dalam situasi krisis, terutama untuk menjaga akses informasi bagi masyarakat.
“Kementerian Komunikasi dan Digital memiliki peran dalam komunikasi publik yang empati. Dalam kondisi bencana dan situasi kritis, komunikasi sangat penting untuk menyambung rasa,” tutur Menteri Meutya.
Meutya menjelaskan, dalam masa tanggap darurat bencana, Kementerian Komunikasi dan Digital turut berperan aktif bersama relawan dan operator telekomunikasi untuk memulihkan layanan komunikasi di wilayah terdampak.
Temu Nasional Pegiat Literasi Digital 2025 diikuti sekitar 800 relawan dari seluruh Indonesia dan menjadi momentum konsolidasi gerakan literasi digital sekaligus penguatan peran sosial relawan di tengah situasi krisis. (rdr)





















