“Nama Marah Roesli kami angkat untuk merespons tokoh pelopor sastra modern Indonesia yang berasal dari Sumatera Barat,” kata Ade.
Festival diawali dengan seminar dan workshop penulisan pada Rabu (17/12/2025) yang diikuti 25 peserta terpilih. Workshop tersebut menghadirkan sastrawan nasional, di antaranya Sasti Gotama dan Raudal Tanjung Banua.
Selain itu, rangkaian kegiatan juga diisi diskusi dan bedah buku, termasuk peluncuran buku kumpulan cerpen hasil lomba menulis cerpen 2025 yang diikuti sekitar 800 penulis dari seluruh Indonesia.
Pengumuman pemenang lomba dijadwalkan pada Kamis (18/12/2025) dalam acara bedah buku di Galeri Taman Budaya Sumbar.
Agenda lainnya meliputi bedah novel Leiden karya Hasbunallah Haris, penulis muda Sumbar peraih penghargaan Balai Bahasa dan pemenang Sayembara Novel Dewan Kesenian Jakarta.
Festival turut dimeriahkan malam apresiasi seni berupa pembacaan puisi dan musikalisasi puisi dengan tema kepedulian.
Puncak kegiatan akan digelar pada Sabtu (20/12/2025) dengan agenda tur eksplorasi kota tua Padang di kawasan Siti Nurbaya, dilanjutkan seminar sastra serta pengumuman pemenang lomba baca puisi tingkat SD, SMP, dan SMA se-Sumatera Barat.
Melalui dua agenda tersebut, Taman Budaya Sumbar berharap dapat memperkuat ekosistem seni dan sastra daerah serta mendorong lahirnya generasi baru sastrawan dan seniman dari Sumatera Barat. (rdr)





















