Karya-karya yang ditampilkan merepresentasikan beragam pendekatan artistik dan pemikiran konseptual, sebagai hasil perjumpaan antara tradisi, akademik, dan konteks kekinian.
Pembina Pameran, Ferdian Ondira Asa, S.Pd., M.Sn, menilai pameran ini sebagai bentuk kesinambungan penting dalam pengembangan pengetahuan seni rupa di lingkungan kampus.
“Pameran ini merupakan wujud kesinambungan antara pemaknaan asal-usul (hulu) dan gerak kembali (ilia mudiak) sebagai metafora penting dalam pembentukan pengetahuan seni rupa.”
“Kolaborasi dengan Pameran Hulu menegaskan bahwa praktik seni di lingkungan akademik tidak berdiri terpisah, melainkan menjadi bagian dari arus besar kebudayaan yang terus bergerak, bernegosiasi, dan memperbarui diri melalui dialog antara tradisi dan konteks kekinian,” jelasnya.
Panitia mengajak masyarakat umum, pegiat seni, mahasiswa, dan pencinta seni rupa untuk datang dan meramaikan Pameran Seni Rupa “Ilia Mudiak”.
Kegiatan ini gratis dan terbuka untuk umum, sebagai upaya memperluas akses apresiasi seni sekaligus memperkuat dialog antara kampus dan masyarakat.
Melalui pameran ini, mahasiswa seni rupa UNP berharap dapat menghadirkan ruang apresiasi sekaligus wacana kritis yang memperkuat posisi seni rupa akademik dalam lanskap kebudayaan Sumatera Barat dan Indonesia. (rdr)

















