Antara lain di Kabupaten Lima Puluh Kota sebanyak 554 pengungsi, Pasaman Barat 1.491 pengungsi, Padang Pariaman 528 pengungsi, Kota Padang 1.426 pengungsi, Pesisir Selatan 2.700 pengungsi, Tanah Datar 1.512 pengungsi, Kabupaten Solok 1.194 pengungsi, dan Agam 5.277 pengungsi.
“Pengungsi ini ada dua jenis, yaitu pengungsi yang terpusat seperti di Tenda Pengungsian, Kantor Wali Nagari, Rumah Ibadah, dan sejenisnya.”
“Serta, ada pengungsi mandiri yang menumpang di rumah tetangga, rumah kerabat, dan sejenisnya. Selain itu, ada sebagian pengungsi yang telah direlokasi ke hunian sementara seperti di Padang Panjang dan Kota Padang. Itu sudah lepas status pengungsinya,” kata Syaifullah lagi.
Syaifullah meminta, agar kabupaten/kota dapat melaporkan secara rinci dan berkala sebaran pengungsi di daerah masing-masing, termasuk berdasarkan jenis kelamin dan umur.
Ini sangat penting karena data itu dibutuhkan pemerintah untuk menyiapkan langkah-langkah yang akan diambil ke depannya. Termasuk dalam menyiapkan hunian sementara atau hunian tetap bagi yang kehilangan tempat tinggal.
“Dinsos Sumbar sudah membuat grup Whatsapp bersama perwakilan Dinsos kabupaten/kota terdampak. Kita harap pendataan ini semakin maksimal.”
“Ini penting bagi kelanjutan nasib warga kita yang terdampak bencana banjir dan longsor,” ucap Syaifullah menutup. (rdr/dinsossumbar)



















