PADANG, RADARSUMBAR.COM – Angkasa Pura Indonesia Kantor Cabang Bandara Internasional Minangkabau (BIM), Kabupaten Padang Pariaman, Sumatera Barat, memprediksi penurunan jumlah penumpang dari dan menuju bandara tersebut pascabanjir bandang dan tanah longsor yang melanda provinsi itu.
“Sebelum Posko Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 dibuka, jumlah penumpang dalam tiga minggu terakhir sudah mengalami penurunan,” kata General Manager Angkasa Pura Indonesia Kantor Cabang BIM Dony Subardono di Padang Pariaman, Senin.
Berdasarkan kondisi tersebut, Angkasa Pura Indonesia memproyeksikan jumlah penumpang dari dan ke Sumatera Barat juga akan menurun selama periode libur Natal dan Tahun Baru 2026. Meski demikian, pihaknya memastikan penurunan tersebut tidak akan mengurangi kualitas pelayanan kepada masyarakat.
Dony menjelaskan, pada periode libur Natal dan Tahun Baru 2025 lalu, Bandara Internasional Minangkabau mencatat total sekitar 45 ribu penumpang dengan jumlah tertinggi mencapai 8.700 penumpang per hari.
“Namun, tahun ini kami memperkirakan jumlah penumpang hanya sekitar 7.000 per hari,” ujarnya.
Ia menambahkan, proyeksi tersebut masih bersifat sementara karena kondisi penumpang masih berfluktuasi. Selain itu, Pemerintah Provinsi Sumatera Barat masih menetapkan status tanggap darurat bencana hingga 22 Desember 2025.
Dony juga menyebutkan, saat bencana hidrometeorologi melanda Pulau Sumatra, khususnya Sumatera Barat, terjadi penurunan jumlah penumpang di Bandara Internasional Minangkabau hingga 20 persen.
Sementara itu, Kepala Subbagian Tata Usaha BMKG Stasiun Meteorologi Kelas II Minangkabau Padang Pariaman, Hari, mengatakan wilayah Sumatera Barat masih berada pada puncak musim hujan hingga Desember 2025.
“Berdasarkan perkiraan BMKG, puncak musim hujan terjadi pada November dan Desember 2025,” ujarnya.
Ia menyampaikan intensitas curah hujan hingga akhir tahun diperkirakan berada pada kategori sedang hingga lebat. Oleh karena itu, BMKG mengimbau masyarakat, khususnya yang tinggal di daerah rawan seperti perbukitan dan daerah aliran sungai, untuk meningkatkan kewaspadaan. (rdr/ant)





















