Saat ini, kata Sabirun, sekitar 780 orang masih mengungsi di SDN 05 Kayu Pasak, Masjid Taqwa, Mushalla Tuanku Ibadai, serta rumah kerabat karena rumah mereka rusak atau diliputi rasa khawatir.
“Bagi warga yang rumahnya tidak rusak, saat cuaca cerah mereka kembali ke rumah, namun ketika hujan memilih mengungsi ke rumah keluarga,” katanya.
Sementara itu, Bupati Agam Benni Warlis menegaskan pembangunan hunian sementara pada masa tanggap darurat akan segera direalisasikan bersama Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).
“Kuncinya adalah kesiapan masyarakat yang rumahnya rusak berat. Hunian sementara akan kami siapkan, namun warga harus menyatakan kesediaannya untuk menempatinya,” kata Benni.
Ia mengimbau masyarakat yang rumahnya rusak berat agar segera melaporkan kesediaan tersebut demi mempercepat penanganan dan pemulihan pascabencana. (rdr/ant)





















