Adapun Kecamatan Tanjung Raya membutuhkan 83 unit, yang tersebar di Nagari Koto Malintang empat unit, Koto Kaciak satu unit, Duo Koto lima unit, Maninjau 10 unit, Dalko sembilan unit, Sungai Batang 45 unit, Bayua satu unit, dan Tanjung Sani delapan unit.
Terakhir, Kecamatan Tanjung Mutiara membutuhkan 11 unit, seluruhnya berada di Nagari Tiku Lima Jorong.
“Sebanyak 525 unit huntara ini diperuntukkan bagi warga yang rumahnya mengalami rusak berat atau tidak memungkinkan untuk dihuni kembali,” tegas Rahmat.
Bencana hidrometeorologi di Kabupaten Agam hingga saat ini mengakibatkan 192 orang meninggal dunia, tujuh orang masih menjalani perawatan, serta 54 orang terdampak atau sempat terisolasi.
Sementara itu, 72 orang masih dinyatakan hilang, masing-masing tersebar di Kecamatan Malalak tiga orang, Tanjung Raya dua orang, Palembayan 66 orang, dan Lubuk Basung satu orang.
Jumlah warga yang mengungsi tercatat sebanyak 5.086 orang, dengan sebaran terbanyak di Kecamatan Tanjung Raya 2.821 orang dan Palembayan 1.678 orang.
Selain korban jiwa, bencana ini juga menyebabkan kerusakan infrastruktur dan fasilitas umum, antara lain rumah rusak ringan 493 unit, rusak sedang 359 unit, dan rusak berat 806 unit. Sebanyak 11 tempat ibadah terdampak, 69 titik jembatan rusak, dan 49 titik jalan mengalami kerusakan.
Kerusakan juga terjadi pada sektor pendidikan dan pertanian, meliputi 106 fasilitas pendidikan, 125 jaringan irigasi, 16 bendungan, 5.025 ekor ternak mati, serta 1.813,70 hektare lahan pertanian terdampak. (rdr/ant)




















