PADANG, RADARSUMBAR.COM – Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemendiktisaintek) mencatat sekitar 22 ribu mahasiswa di Provinsi Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat terdampak langsung bencana banjir bandang dan tanah longsor yang melanda tiga wilayah tersebut.
Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi (Dirjen Dikti) Kemendiktisaintek Khairul Munadi mengatakan jumlah tersebut berdasarkan data sementara yang terus diperbarui oleh perguruan tinggi di daerah terdampak.
“Dalam catatan terakhir, ada sekitar 22 ribu mahasiswa yang terdampak bencana ini,” ujar Khairul Munadi di Padang, Sabtu.
Ia menjelaskan, tingkat dampak yang dialami mahasiswa bervariasi, mulai dari terdampak langsung bencana, kerusakan tempat tinggal, hingga orang tua yang turut menjadi korban.
“Mahasiswa yang orang tuanya terdampak bencana tentu akan berpengaruh pada pembiayaan pendidikan mereka,” katanya.
Khairul menambahkan, data tersebut belum sepenuhnya final karena sejumlah perguruan tinggi masih melakukan pembaruan pendataan. Di sisi lain, sebagian mahasiswa juga telah berangsur kembali ke daerah asal masing-masing.
Meski demikian, ia memastikan Kemendiktisaintek akan terus mengawal proses pendataan untuk memastikan setiap mahasiswa korban atau penyintas banjir bandang dan tanah longsor memperoleh bantuan sesuai skala prioritas.
Sementara itu, Rektor Universitas Andalas (UNAND) Efa Yonnedi menyampaikan bahwa sejak awal bencana, pihak kampus bergerak cepat dengan mendirikan posko tanggap darurat bagi civitas academica maupun masyarakat di sekitar lingkungan kampus.
“Posko ini sangat bermanfaat sebagai pusat distribusi logistik, alat kesehatan, dan obat-obatan,” ujar Efa Yonnedi.
Selain itu, UNAND juga menurunkan dokter dan tenaga medis untuk membantu percepatan penanganan dampak bencana di Kabupaten Agam, wilayah yang terdampak paling parah di Sumatera Barat.
UNAND bahkan mendirikan posko komando medis di Kabupaten Agam yang berfungsi sebagai penghubung dengan sejumlah perguruan tinggi di luar Sumatera Barat dalam penanganan dampak bencana. (rdr/ant)





















