LUBUKBASUNG, RADARSUMBAR.COM – Pemerintah Kabupaten Agam, Sumatera Barat, akan memperpanjang masa pencarian terhadap 72 korban banjir bandang yang masih hilang di tiga kecamatan selama 15 hari ke depan.
“Kami telah berkoordinasi dengan Tim SAR dan memutuskan memperpanjang pencarian selama 15 hari ke depan untuk menemukan korban yang masih hilang,” kata Sekretaris Daerah Agam, Muhammad Lutfi AR, di Lubukbasung, Kamis.
Ia menyampaikan bahwa tim gabungan dari BPBD, Basarnas, TNI, Polri, PMI, dan para relawan terus melakukan pencarian korban. Upaya pencarian dilakukan menggunakan alat berat untuk membersihkan material banjir bandang, termasuk lumpur dan pohon-pohon yang terbawa arus.
“Besar kemungkinan korban tertimbun lumpur yang mengendap di sekitar permukiman warga yang rusak akibat banjir bandang. Kami berharap seluruh korban segera ditemukan,” ujarnya.
Menurut data terbaru, 72 warga yang masih hilang berada di Kecamatan Malalak sebanyak tiga orang, Tanjung Raya dua orang, Palembayan 66 orang, serta satu orang di Lubuk Basung yang terseret arus Sungai Batang Antokan.
Sementara itu, jumlah korban meninggal dunia yang telah ditemukan mencapai 190 orang, masing-masing tersebar di Kecamatan Malalak 14 orang, Tanjung Raya 10 orang, Palupuh satu orang, Matur satu orang, dan Palembayan 138 orang.
Sebanyak 13 korban masih menjalani perawatan. Jumlah pengungsi tercatat 4.117 orang, sementara warga terdampak atau terisolasi berjumlah 988 orang.
Kerusakan infrastruktur meliputi 493 rumah rusak ringan, 359 rumah rusak sedang, dan 600 rumah rusak berat. Selain itu, terdapat 11 tempat ibadah rusak, 67 titik jembatan rusak, serta 49 titik jalan terdampak.
Kerusakan fasilitas pendidikan mencapai 99 unit, irigasi 125 unit, bendungan 16 unit, ternak mati sebanyak 5.025 ekor, dan lahan pertanian rusak seluas 1.813,70 hektare.
“Total kerugian akibat banjir bandang, banjir, tanah longsor, dan angin puting beliung diperkirakan mencapai Rp682,35 miliar,” kata Lutfi. (rdr/ant)





















