Ia menambahkan, sebagian besar korban mengalami luka berat, seperti robekan kulit, kerusakan jaringan, dan patah tulang. Namun ada pula korban dengan cedera di wajah dan kepala yang membutuhkan perbaikan jaringan serta tindakan lanjutan. Beberapa pasien masih dirawat intensif akibat infeksi luka atau gangguan pernapasan.
RSUD Lubuk Basung memastikan ruang operasi, IGD, dan ruang perawatan siaga 24 jam, meski beban kerja meningkat tajam. Seluruh tenaga kesehatan bekerja secara bergiliran demi menjaga kualitas layanan.
Selain menangani korban selamat, rumah sakit juga tengah melakukan identifikasi jenazah. Dari 27 kantong jenazah yang diterima:
- 13 jenazah telah teridentifikasi,
- 14 jenazah masih dalam proses,
- 8 jenazah disimpan di ruang penyimpanan RSUD,
- 13 jenazah dipulangkan ke keluarga,
- 6 jenazah dialihkan ke RS Bhayangkara untuk pemeriksaan lanjutan.
Proses identifikasi ditangani oleh tim gabungan dari DVI Polda Riau, Polda Sumbar, Polres Agam, Dinas Dukcapil Agam, Dinkes Agam, serta UPTD RSUD Lubuk Basung, melalui pemeriksaan ciri fisik, sidik jari, barang korban, struktur gigi, hingga tes DNA jika diperlukan.
Pemkab Agam juga mengerahkan seluruh sumber daya kesehatan guna mempercepat pemulihan korban serta memperlancar identifikasi jenazah. Riko menekankan pentingnya memperhatikan kondisi psikologis keluarga penyintas, yang memerlukan pendampingan profesional untuk pulih dari trauma pascabencana. (rdr/ant)





















