Menurut Pramono, penanganan dan pemulihan daerah terdampak bencana perlu melibatkan berbagai elemen masyarakat, termasuk pemuka agama lintas latar belakang. Ia menyebut solidaritas sosial antarkelompok harus diperkuat.
“Bencana ekologis tidak pernah memilih korban, apakah suku, ras, ataupun agama tertentu. Karena itu, diperlukan kontribusi semua pihak, tidak bisa dibebankan hanya kepada pemerintah,” ujarnya.
Dalam kesempatan itu, Pramono juga menyampaikan sejumlah kegiatan Komnas HAM dalam memperingati Hari HAM Sedunia, mulai dari penyerahan bantuan, pengamatan situasi, doa bersama, hingga koordinasi dengan instansi pemerintah terkait.
“Tahun ini, tema Hari HAM Sedunia sangat relevan. Warga terdampak bencana kehilangan berbagai hak dasar, bukan hanya sandang, pangan, dan papan, tetapi juga hak atas pendidikan, kesehatan, pekerjaan yang layak, serta hak atas lingkungan hidup yang sehat,” katanya. (rdr/ant)





















