Satgas PKH sendiri merupakan tim pemerintahan yang bertugas mengembalikan penguasaan negara atas kawasan hutan yang dikuasai secara ilegal.
Menurut Ade, banjir bandang pada 20–27 November 2025 diduga disebabkan curah hujan tinggi mencapai 154 milimeter per hari, pergerakan tanah di area dengan kemiringan lebih dari 30 persen, serta jenis tanah litosol yang mudah tererosi. Material tanah bergerak menuju Sungai Batang Alahan Anggang yang semula memiliki lebar enam meter, namun tidak mampu menahan aliran material sehingga meluap hingga lebih dari 100 meter hingga pemukiman warga.
Sebelumnya, BKSDA bersama Polsek Palembayan dan Koramil Palembayan melakukan patroli di kawasan tersebut pada September 2025 dan tidak menemukan bekas pembalakan liar. (rdr/ant)





















