Dalam arahannya, Yota Balad mengatakan bahwa rakor bertujuan mengevaluasi capaian program P2P, mengidentifikasi hambatan di lapangan, serta meningkatkan kewaspadaan dini terhadap potensi Kejadian Luar Biasa (KLB), seiring adanya peningkatan kasus campak di Indonesia.
“Kita perlu memperkuat komitmen dan sinergi antarpemangku kepentingan. Keberhasilan program P2P tidak bisa hanya ditangani oleh jajaran Dinas Kesehatan. Penguatan koordinasi menjadi salah satu kunci agar pemerintah daerah mampu menjawab tantangan dan permasalahan kesehatan,” ujarnya. (rdr/rudi)





















