“Kalau sungai tidak terpecah, daya rusaknya mungkin lebih besar. Tapi kondisi sekarang tetap mengancam karena alirannya sudah masuk ke pemukiman,” katanya.
Alat Berat dari Pelalawan Segera Dikerahkan
Wabup menyambut baik informasi bahwa Pemkab Pelalawan akan mengirim tiga unit alat berat untuk membantu menutup alur-alur sungai baru yang berbahaya.
“Minimal alat 200 PS. Kalau di bawah itu tidak sanggup menghadapi material sebesar itu,” tegasnya.
Ia menambahkan bahwa intensitas hujan yang masih tinggi membuat warga semakin cemas.
“Baru hujan deras sebentar, telepon kami langsung berdering dari nagari. Masyarakat takut air kembali besar,” ujarnya.
Dalam kesempatan itu, Candra turut membagikan momen menyentuh saat perwakilan BPBD dan Damkar Pelalawan mengungkap alasan mereka datang membawa bantuan.
“Rasanya kualat kami kalau tidak membantu Sumatera Barat. Saat kami kena bencana, Sumbar luar biasa membantu. Yang paling kami ingat itu adalah rendang,” kata mereka, seperti ditirukan Wabup Candra.
Menutup paparannya, Wabup Candra kembali mengucapkan terima kasih atas solidaritas dan bantuan dari berbagai pihak, termasuk rombongan dari Pelalawan dan Universitas Jambi.
Sebagai informasi, rapat evaluasi status darurat bencana dijadwalkan berlangsung hari ini pukul 14.00 WIB bersama FORKOPIMDA untuk membahas langkah lanjutan penanganan pascabencana di Kabupaten Solok. (rdr)

















