“Sekolah-sekolah tersebut terdampak langsung banjir, banjir bandang, longsor, maupun angin puting beliung,” tambahnya.
Andrinaldi menjelaskan, semula terdapat 102 sekolah yang terdampak. Namun setelah dilakukan penilaian ulang, sebanyak 93 unit dipastikan belum dapat melaksanakan proses belajar mengajar.
Terkait pelaksanaan ujian semester, pihaknya telah meminta arahan dari Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Abdul Mu’ti, saat berkunjung ke Agam.
“Menurut Menteri, pelaksanaan ujian disesuaikan oleh pemerintah daerah karena daerah yang paling mengetahui kondisi di lapangan. Menteri memberikan kewenangan penuh apakah ujian akan diundur atau seperti apa teknis pelaksanaannya,” katanya. (rdr/ant)

















