“Koordinasi membawa dua misi: menentukan calon atlet binaan 2026 hasil Kejurnas dan memastikan status atlet binaan sebelumnya apakah masih layak dibina,” katanya.
Sekretaris Tim Verifikasi, Dr. Risky Syahputra M.Pd, menambahkan perwakilan cabor terdiri dari bidang pembinaan dan prestasi, pelatih, serta program pembinaan.
Masing-masing diwajibkan membawa dokumen hasil Kejurnas, sertifikat pelatih, program latihan, dan data pembinaan atlet.
Risky menjelaskan verifikasi ini juga menjadi bentuk akuntabilitas terhadap bantuan pembinaan KONI tahun 2025 yang disalurkan pada Oktober–Desember.
“Kami ingin transparan. Cabor penerima bantuan harus menunjukkan data dan progres yang jelas,” ujar Wakil Sekretaris Umum II KONI Sumbar itu.
Hasil verifikasi gelombang pertama dan kedua akan menjadi dasar KONI Sumbar dalam menentukan arah pembinaan serta target prestasi pada multi-event nasional dan internasional beberapa tahun ke depan. (rdr)

















