Sejumlah rumah guru dan siswa dilaporkan mengalami kerusakan cukup serius akibat terjangan air dan endapan lumpur. Sebagian dari mereka harus mengungsi sementara ke rumah kerabat maupun fasilitas umum yang disediakan pemerintah daerah. Bahkan, ada rumah siswa yang hanyut diterjang banjir bandang yang sebelumnya menelan ratusan korban jiwa.
Abdul Mu’ti menegaskan pemerintah akan terus berkoordinasi dengan pemerintah daerah untuk memastikan kebutuhan para guru dan siswa terpenuhi, termasuk dukungan logistik dan fasilitas pendukung proses belajar mengajar.
Ia juga menyampaikan apresiasi kepada semua pihak yang ikut membantu penanganan banjir di Padang Pariaman.
Adapun bantuan awal dari Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah untuk sektor pendidikan yang terdampak banjir dan longsor di Sumbar meliputi 3.500 perlengkapan sekolah, 300 perlengkapan keluarga, dan lebih dari 1.000 paket sembako.
Selain itu, disalurkan juga bantuan operasional tanggap darurat bagi 423 sekolah terdampak senilai Rp5,7 miliar, 25 tenda sekolah darurat, santunan bagi siswa dan guru yang meninggal atau dirawat senilai Rp293 juta, satu unit Starlink, serta paket makanan ringan untuk anak. (rdr/ant)

















