“Saya pikir ini bukan hanya sekadar formalitas, tetapi betul-betul mampu mengubah mindset, perilaku, dan culture set (dalam membuat keputusan),” tutur Sekjen Kementerian ATR/BPN.
Pelatihan dengan metode klasikal ini diikuti oleh 38 Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, yang berasal dari unit kerja pusat dan daerah.
Materi pelatihan meliputi konsep dasar risiko, prinsip dan kerangka ISO 31000, penerapan pengambilan keputusan berbasis risiko, serta penguatan integritas dan etika.
Para peserta akan menerima tiga sertifikat, yaitu sertifikat pelatihan dari BPSDM yang bekerja sama dengan Way Academy; sertifikat kompetensi dari LSP MKS yang telah terakreditasi oleh Komite Akreditasi Nasional (KAN); serta sertifikat kompetensi dari Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP).
Kepala Pusat Pengembangan Kompetensi, BPSDM ATR/BPN, Norman Subowo, menyatakan pelatihan manajemen risiko tingkat ahli ini adalah upaya strategis Kementerian ATR/BPN memperkuat fondasi tata kelola yang profesional, modern, dan adaptif.
“Melalui pelatihan ini, kita telah memperoleh pemahaman mengenai pentingnya MR tingkat Ahli atau QCRO sebagai instrumen utama dalam memastikan setiap program, kebijakan, dan keputusan organisasi berjalan secara terstruktur, terukur, akuntabel.”
“Ini menjadi modal penting dalam menghadapi dinamika dan tantangan yang semakin kompleks di lingkungan kerja kita,” ucap Norman Subowo. (rdr/atrbpn)

















