“Sejak awal bencana, tim gabungan Pemprov Sumbar, pemerintah kabupaten/kota, TNI, Polri, dan SAR melakukan pencarian korban hilang, evakuasi korban luka, layanan kesehatan di posko, serta distribusi logistik,” katanya.
Untuk membuka akses wilayah terisolasi, pemerintah mengerahkan 81 alat berat, ditambah dukungan alat berat milik pihak swasta. Pemprov juga menyiapkan ruang pendingin di rumah sakit untuk mendukung identifikasi korban. Tim DVI Polri bekerja penuh untuk mempercepat proses tersebut.
Selain itu, sebanyak 350 ton beras telah didistribusikan ke seluruh kabupaten dan kota terdampak melalui Dinas Pangan Provinsi, dan jumlahnya akan ditambah jika diperlukan.
Menurut data Posko Tanggap Darurat Sumbar per 2 Desember 2025 pukul 09.00 WIB, tercatat 193 korban meninggal dunia, dengan 161 di antaranya sudah teridentifikasi. Sebanyak 32 jenazah masih dalam proses identifikasi, 116 warga dinyatakan hilang (angka bersifat dinamis), dan 17.402 pengungsi tersebar di berbagai titik. (rdr/ant)

















