JAKARTA, RADARSUMBAR.COM – Wakil Menteri Agraria dan Tata Ruang/Wakil Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN), Ossy Dermawan, tampil dalam program Newsroom Take Over di Metro TV, Selasa (25/11/2025).
Dalam dialog santai namun informatif bersama Hendry Satrio dan Devan Yulio, Wamen Ossy menegaskan bahwa maraknya mafia tanah umumnya berawal dari lemahnya dokumen kepemilikan.
Karena itu, menurutnya, riwayat kepemilikan tanah harus dijaga dengan baik. “Kami di Kementerian ATR/BPN memelihara data pertanahan tersebut.”
“Namun, sebagai pemilik tanah, masyarakat juga harus menjaga dokumen kepemilikannya. Salah satunya dengan mengubah sertifikat analog menjadi Sertifikat Elektronik,” ujar Wamen Ossy.
Transformasi menuju Sertifikat Elektronik memberikan perlindungan berlapis karena data kepemilikan tidak hanya tersimpan secara fisik, tapi juga tercatat secara digital.
“Kalau ada orang yang berniat mengganggu, seperti mafia tanah ingin mencaplok, mereka tidak bisa melakukannya dengan mudah,” tutur Wamen Ossy.
Sertifikat Elektronik juga terintegrasi dengan aplikasi Sentuh Tanahku. Masyarakat dapat mengunduhnya secara gratis dari perangkat Android maupun iOS.

















