“Sumbar terus mendorong SMK untuk bisa menyesuaikan kurikulumnya dengan kebutuhan dunia kerja. Kurikulum yang dimaksud bukan kurikulum pokok tetapi kurikulum pendamping seperti muatan lokal yang bisa disesuaikan dengan kebutuhan dunia kerja,” ujarnya.
Di tingkat SMA, lanjut dia, Sumbar juga tengah mewacanakan untuk mewajibkan seluruh siswa kelas XII masuk asrama dengan tujuan memberikan penguatan kemampuan akademik agar bisa diterima di perguruan tinggi ternama dalam maupun luar negeri.
“Dengan demikian pada masa Indonesia emas 2045 generasi muda Sumbar telah memiliki kemampuan dan kapasitas untuk bersaing di tingkat nasional maupun internasional,” katanya.
Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Muhadjir Effendy mengatakan Indonesia akan memasuki puncak Bonus Demografi pada 2045. Jika bisa memanfaatkan peluang itu secara maksimal, Indonesia akan menjadi empat negara dengan perekonomian terkuat pada saat itu.
Namun jika gagal mengelola potensi itu, maka yang terjadi adalah bencana sosial seperti pengangguran yang tinggi, naiknya angka kejahatan dan kenakalan remaja. Karena itu perlu langkah-langkah penguatan SDM generasi muda sejak sekarang dengan melibatkan semua pihak dari tingkat pusat hingga daerah. (*)

















