“Ini saudara-saudara kita di Sumatera Barat, Sumatera Utara, dan Aceh. Pemerintah akan mengirim bantuan, terutama beras dan minyak goreng,” tegasnya.
Distribusi bantuan dilakukan secara terpadu dengan dukungan Bapanas, Bulog, Satgas Pangan, TNI, dan unsur pemerintah daerah. Amran juga memastikan dirinya akan turun langsung ke lokasi terdampak.
Sementara itu, Ketua IKA Universitas Andalas periode 2021–2025, Rustian, menilai intensitas bencana yang tinggi di Indonesia membutuhkan sinergi yang kuat dari seluruh pihak, termasuk alumni perguruan tinggi.
“Kalau kita lihat peta rawan bencana, warnanya hanya merah dan kuning. Tidak ada yang rendah. Jadi kontribusi alumni Unand sangat dibutuhkan dalam penanggulangan bencana,” kata Rustian.
Menurut dia, bencana terjadi hampir setiap hari dengan intensitas 15–20 kejadian yang tercatat pusat, sedangkan di tingkat daerah bisa mencapai lebih dari 50 kejadian per hari.
Ia menegaskan bahwa kolaborasi pemerintah pusat, pemerintah daerah, lembaga pangan, serta jaringan alumni perguruan tinggi sangat penting agar pemulihan pasca-bencana dapat berlangsung lebih cepat dan ketahanan pangan masyarakat tetap terjaga. (rdr/ant)

















