Ia menegaskan bahwa KONI wajib hadir saat atlet menghadapi situasi darurat. “Ini bagian dari komitmen kita bahwa atlet adalah keluarga besar KONI. Ketika mereka mengharumkan nama Sumbar, kita bangga.”
“Ketika mereka tertimpa musibah, kita wajib hadir. Ke depan, KONI Sumbar akan memperkuat pendataan dan respon cepat agar setiap atlet yang terdampak bencana dapat segera kita bantu,” tambahnya.
Setelah dari Batang Anai, rombongan KONI bergerak menuju Lumin Park, kawasan yang sehari sebelumnya dilanda banjir bandang.
Di lokasi itu, atlet binaraga Sumbar Iwan Samurai serta Ketua Harian Pengprov Perserosi Sumbar Arfan Rosyda juga menjadi korban.
Kedua rumah mereka yang berjarak sekitar 50 meter tampak masih dipenuhi lumpur tebal saat dikunjungi.
“Kami ingin memastikan semua atlet dan pengurus cabor yang terdampak bencana mendapat perhatian. Ini bentuk kepedulian KONI terhadap keluarga besar olahraga Sumbar,” kata Waketum II Binpres Septri.
Plh Sekum KONI Sumbar Zaimul Bahri menambahkan bahwa pendataan terhadap atlet-atlet terdampak masih terus dilakukan.
“Kondisi cuaca beberapa hari ini memukul banyak masyarakat, tidak terkecuali atlet kita. Kami sedang mendata seluruh atlet binaan yang mungkin terdampak agar bantuan bisa diberikan secara tepat,” ujarnya.
Dalam kedua kunjungan tersebut, KONI Sumbar menyerahkan bantuan spontan sebagai bentuk empati dan dukungan kepada atlet serta pengurus cabor yang sedang menghadapi masa sulit akibat bencana. (rdr)

















