Budi juga menugaskan RSUP Dr. M. Djamil bersama para dokter seniornya untuk menjadi pengampu bagi 514 kabupaten/kota dalam pengembangan layanan laparoskopi, terutama untuk kasus-kasus seperti kantung empedu, usus buntu, hernia, dan masalah kandungan.
Selain itu, Menkes turut menyoroti tingginya harga alat kesehatan di e-katalog dan menegaskan pentingnya pengadaan tanpa praktik mark-up.
Sementara itu, Direktur Utama RSUP Dr. M. Djamil, Dovy Djanas, memaparkan bahwa rumah sakit saat ini tengah bergerak menuju standar layanan berlevel Asia dengan dukungan teknologi modern dan SDM kompeten.
Ia menjelaskan sejumlah capaian, mulai dari status sebagai pusat transplantasi ginjal di Indonesia bagian barat hingga pengembangan berbagai program fellowship.
RSUP M. Djamil juga telah meluncurkan inovasi tes molekuler cepat yang mampu mendeteksi infeksi kurang dari 24 jam.
Menurut Dovy, keberadaan Endo-Laparoscopy Education and Training Center menjadi tonggak penting dalam memperkuat Center of Excellence sekaligus mempersiapkan tenaga medis menghadapi era bedah modern yang lebih aman, cepat, dan efisien. (rdr/adpsb/cen)

















