Wakil Wali Kota Padang Panjang, Allex Saputra, menegaskan bahwa seluruh unsur pemerintah harus bergerak selaras dan tidak bersikap masa bodoh terhadap situasi yang terjadi.
“Mari berkolaborasi. Posko induk di M. Syafei, namun posko-posko lain masih belum tertangani dengan baik. Saya minta perhatian serius dari semua pihak,” tegasnya.
Ia juga mengingatkan seluruh aparatur untuk bekerja dengan empati dan memaksimalkan distribusi kebutuhan dasar bagi warga terdampak. Upaya pencarian korban, normalisasi akses, serta pemulihan kehidupan masyarakat harus diprioritaskan sepanjang masa tanggap darurat.
Masyarakat diimbau tetap waspada, menjauhi kawasan rawan longsor dan aliran sungai, serta tidak menyebarkan informasi yang belum terverifikasi. Relawan diminta berkoordinasi dengan posko resmi agar penanganan tetap terarah.
Wali Kota Hendri Arnis menegaskan bahwa kebersamaan seluruh elemen adalah kunci pemulihan Padang Panjang.
Dengan status tanggap darurat ini, Pemko memastikan seluruh unsur pemerintahan, TNI–Polri, BPBD, OPD, dan relawan akan bekerja 24 jam hingga kondisi kembali normal.
Data sementara melaporkan terdapat lima titik longsor dari kawasan batas kota menuju Lembah Anai yang menjadi fokus utama penanganan tim gabungan. (rdr/ant)

















