Mulyadi menyebut tantangan ke depan semakin berat, terutama dengan maraknya kenakalan remaja, penyalahgunaan narkoba, hingga kasus pelecehan seksual. Kondisi ini, menurutnya, membutuhkan tanggung jawab bersama dan kolaborasi seluruh pemangku kepentingan untuk membangun masyarakat yang beradat dan beragama.
“Melalui program Pariaman RISALAH, satu rumah satu hafiz, mulai tahun 2026 mendatang MTQ tingkat desa, kecamatan, dan kota akan kita laksanakan secara rutin, walaupun kondisi anggaran terbatas,” jelasnya. (rdr/rudi)

















