Menurutnya, cuaca ekstrem masih berpotensi terjadi hingga beberapa hari ke depan. “Kami meminta masyarakat untuk tidak menganggap remeh kondisi cuaca saat ini. Hujan lebat hingga ekstrem yang disertai angin kencang masih bisa terjadi sampai 29 November,” ujarnya.
Desindra juga menekankan bahwa aktivitas Gunung Marapi menambah potensi bahaya. “Kombinasi peningkatan pertumbuhan awan hujan dan aktivitas Marapi membuat risiko bencana seperti longsor, banjir, banjir bandang, pohon tumbang hingga banjir lahar dingin semakin tinggi,” katanya.
BMKG meminta masyarakat di berbagai daerah untuk lebih siaga, terutama di Kepulauan Mentawai, Pasaman Barat, Agam, Tanah Datar, Padang Panjang, Padang Pariaman, Pasaman, Kota Padang, Pesisir Selatan, dan sekitarnya. “Kenali titik rawan bencana di lingkungan masing-masing, perbarui informasi cuaca sebelum beraktivitas, dan segera cari lokasi aman jika hujan deras terjadi dalam waktu lama,” pesannya.
Informasi resmi terkait cuaca dan peringatan dini dapat diakses melalui Instagram @bmkgminangkabau, aplikasi InfoBMKG, atau WhatsApp layanan BMKG. “Pastikan hanya mengikuti informasi dari kanal resmi agar terhindar dari kabar yang tidak benar,” tutup Desindra. (rdr)

















