AGAM, RADARSUMBAR.COM – Bencana longsor dan banjir bandang yang melanda Nagari Tigo Koto Silungkang, Kecamatan Palembayan, Kabupaten Agam, Minggu (23/11) lalu meninggalkan dampak yang meluas, tak hanya kerusakan fisik, tetapi juga isolasi komunikasi total.
Hingga hari ini, Rabu (26/11/2025), jaringan internet dan telepon reguler dilaporkan lumpuh total, memicu kekhawatiran akut bagi keluarga yang berada di luar daerah bencana.
Kekhawatiran ini disampaikan oleh Ratni Febrisa, salah seorang warga Jorong Silungkang, Nagari Tigo Koto Silungkang yang kini berada di Kota Padang.
Ia mengaku telah beberapa hari gelisah karena tidak dapat memastikan kondisi keselamatan orang tua dan keluarganya di lokasi bencana.
“Warga sekitar tidak bisa dihubungi, bahkan menggunakan jaringan telepon biasa pun tidak bisa, dan kami resah,” ujar Ratni, mencerminkan kecemasan yang dirasakan banyak perantau lain.
Selain terputusnya komunikasi nirkabel, jaringan listrik di dua Jorong, Silungkang dan Tantaman, Nagari Tigo Koto Silungkang juga dilaporkan padam total sejak awal bencana.
Kondisi cuaca ekstrem di Sumatera Barat semakin menambah bayangan buruk, meningkatkan spekulasi kemungkinan terjadinya longsor atau banjir bandang susulan.
“Saya sempat menerima pesan dari keluarga di lokasi, dan mereka mengatakan lampu mati bahkan hingga kininya tetap mati, setelah itu keluarga saya tidak bisa dihubungi,” tambahnya menggambarkan situasi gelap dan terputus di kampung halamannya.

















