Pendampingan teknis dari BPBD dan Dinas PUPR dinilai penting terutama di kawasan perbukitan, bantaran sungai, serta daerah yang memiliki riwayat longsor.
“Saya minta BPBD melakukan supervisi langsung maupun melalui grup koordinasi agar setiap laporan dari warga bisa segera ditindaklanjuti,” ujarnya.
Selain itu, Pemkot mendorong kegiatan kerja bakti membersihkan saluran air, memantau titik penyumbatan, serta memastikan fasilitas mitigasi seperti bronjong dan drainase berfungsi optimal.
Wali Kota Riyanda juga mengimbau warga untuk tetap waspada, tidak beraktivitas di area berisiko saat hujan deras, dan segera melapor jika melihat potensi bencana di sekitar tempat tinggal.
Pemko memastikan seluruh langkah mitigasi dilakukan selaras dengan peringatan dini BMKG dan pedoman nasional kebencanaan, sehingga penanganan risiko di Sawahlunto dapat berlangsung lebih terencana dan adaptif. (rdr/ant)

















