Ia menyebutkan banjir dilaporkan terjadi di sejumlah kecamatan, terutama Ulakan Tapakis dan Batang Anai. Penanganan banjir di Ulakan Tapakis tidak bisa dilakukan maksimal meski telah digelar gotong royong besar-besaran beberapa bulan lalu, karena sungai yang menjadi sumber banjir merupakan kewenangan Balai Sungai Sumatera V dan anggaran daerah sangat terbatas.
Selain banjir, longsor juga terjadi di Parik Malintang, Kecamatan Enam Lingkung, sehingga jalan yang menghubungkan Mapolres Padang Pariaman dengan RSUD Padang Pariaman terban dan tidak bisa dilewati kendaraan.
Rudy menambahkan Pemkab Padang Pariaman baru saja menggelar rapat terkait rencana penetapan status tanggap darurat. Surat keputusan rencananya akan ditandatangani Bupati pada Senin dan berlaku selama dua pekan.
Sebelumnya, BMKG mengeluarkan imbauan pada Jumat (21/11) terkait potensi bencana hidrometeorologi hingga 27 November. Kondisi tersebut dipicu aliran massa udara lembap dari Samudera Hindia yang bertemu dengan topografi Bukit Barisan sehingga memicu pengangkatan udara intens dan pembentukan awan hujan. Fenomena ini meningkatkan potensi cuaca ekstrem di Padang Pariaman. (rdr/ant)

















