BMKG menetapkan 14 kabupaten dan kota di Sumbar berstatus siaga, yakni: Kabupaten Padang Pariaman, Kota Pariaman, Kota Padang, Kabupaten Pesisir Selatan, Kabupaten Sijunjung, Kabupaten Kepulauan Mentawai, Kabupaten Pasaman Barat, Kabupaten Agam, Kabupaten Tanah Datar, Kabupaten Solok, Kabupaten Dharmasraya, Kabupaten Solok Selatan, Kabupaten Lima Puluh Kota, serta sejumlah wilayah rawan lainnya.
Kepala BMKG Stasiun Meteorologi Kelas II Minangkabau, Desindra Deddy Kurniawan, menjelaskan bahwa penguatan signifikan angin Monsun Asia memicu dominasi angin baratan di Indonesia, termasuk di Ranah Minang.
Ia menambahkan aliran massa udara lembap dari Samudera Hindia yang bertemu topografi Bukit Barisan dapat menyebabkan pengangkatan udara (orographic lifting) yang intens, sehingga peluang terbentuknya awan hujan meningkat.
Fenomena atmosfer lain seperti IOD negatif, aktivitas gelombang Rossby Ekuatorial, serta anomali suhu muka laut turut memperkuat potensi awan konvektif, terutama di wilayah pesisir barat dan kawasan perbukitan Sumbar. (rdr/ant)

















