Ia juga memastikan kesiapan Sumbar menjadi daerah percontohan praktik biosekuriti akuakultur air tawar, mengingat besarnya potensi budidaya air tawar di daerah tersebut.
Sementara itu, Kepala Badan Kesbangpol Sumbar, Mursalim yang hadir mewakili Gubernur menjelaskan, sejumlah rekomendasi strategis berhasil disepakati dalam forum tersebut. Termasuk penunjukan focal point nasional untuk memperkuat koordinasi dengan IORA.
“Selain itu juga disepakati langkah praktis berbiaya rendah bagi petani, seperti penggunaan benih bersertifikat, perbaikan pengelolaan air, desinfeksi rutin, dan pencatatan harian.”
“Langkah sederhana ini memiliki dampak besar bagi produktivitas,” ujar Mursalim.
Hasil lokakarya tersebut selaras dengan agenda global FAO, penguatan laboratorium, pengendalian AMR, serta rencana pembentukan pilot farm percontohan di Indonesia. (rdr/adpsb/bud)

















