“Sumbar sudah tujuh tahun tanpa Porprov. Dampaknya sangat terasa terhadap pembinaan atlet dan prestasi kita di tingkat nasional. Karena itu, kita harus memastikan Porprov 2026 terlaksana,” tegasnya.
Editiawarman juga memastikan dukungan penuh bagi gateball serta mendorong agar cabang olahraga tersebut masuk dalam daftar resmi Porprov 2026.
“Di PON 2024 saja gateball sudah ambil bagian dan Sumbar bisa meraih medali. Karena itu, gateball perlu dipertandingkan di Porprov 2026,” katanya.
Ia optimistis gateball akan berkembang pesat di Sumbar dan berpeluang menyumbang medali pada PON 2028 NTB–NTT.
“Gateball dikelola orang-orang profesional dan kuat pendanaan. Ini menjadi keunggulan dibanding cabor lain,” tambahnya.
Sementara itu, Rifda Suriani menyatakan komitmennya membawa Pergatsi Sumbar lebih maju. Ia menargetkan peningkatan jumlah Pengcab dari 14 menjadi 19 menjelang Porprov 2026.
“Pembinaan prestasi penting, tapi memasyarakatkan gateball juga harus berjalan. Kita akan memperkuat struktur organisasi dan memperluas basis atlet,” ujarnya.
Gateball, olahraga asal Jepang yang masuk ke Indonesia pada 1994 dan hadir di Sumbar sejak 2013, kini terus berkembang berkat dukungan KONI dan antusiasme atlet.
Dengan komposisi pengurus baru serta momentum Porprov 2026, Pergatsi Sumbar optimistis dapat mencetak prestasi lebih tinggi menuju PON 2028. (rdr)

















