Meski demikian, skuad yang dibawa tetap mencakup pemain dari seluruh posisi. Di bawah mistar, Semen Padang mengandalkan duo penjaga gawang Arthur Augusto dan Muhammad Farel.
Lini belakang diisi oleh pemain-pemain yang telah menjadi tulang punggung tim, seperti Angelo Meneses, Rui Rampa, Herwin Tri Saputra, Leo Guntara, Ricky Ariansyah, Samuel Christianson, dan Zidane Afandi.
Mereka diharapkan mampu menjaga stabilitas pertahanan yang menjadi salah satu sorotan sepanjang musim ini.
Sementara itu, sektor gelandang terdiri dari Rosad Setiawan, Alhassan Wakaso, Dimas Roni, Ripal Wahyudi, Ambrizal Umanailo, Pedro Matos, Irsyad Maulana, Firman Juliansyah, Ferdiansyah, Febrian Tri Saputra, dan Armando Oropa.
Banyaknya pemain di lini tengah menunjukkan upaya Antonic untuk memperkuat distribusi permainan di tengah absennya dua pemain asing yang biasanya menjadi motor serangan.
Untuk lini depan, harapan gol bertumpu pada Cornelius Stewart yang akan ditemani supersub Muhammad Ridwan.
Di tengah tekanan besar, pelatih Dejan Antonic menyadari betul bahwa dua laga tandang ini bisa menjadi titik balik atau justru memperburuk keadaan.
Ia menekankan bahwa seluruh pemain harus tampil dengan keseriusan penuh untuk memaksimalkan peluang keluar dari zona degradasi.
“Dua laga berikutnya adalah kunci untuk kita. Pertandingan lawan Persijap di Jepara akan berlangsung ketat karena sama-sama ada di papan bawah. Dua laga nanti anak-anak harus sampai 150 persen serius,” ujar Antonic.
Duel melawan Persijap menjadi ujian hidup-mati bagi kedua tim yang sama-sama berjuang lepas dari tekanan papan bawah.
Sementara partai melawan Persik dapat menjadi kesempatan untuk membangun momentum positif, apabila Semen Padang mampu menjaga organisasi permainan sepanjang tur tandang ini.
Kondisi skuad yang tidak lengkap juga menegaskan betapa pentingnya pembenahan menyeluruh, baik dari sisi taktik, mental, maupun kemampuan menghadapi tekanan.
Braditi Moulevey melihat periode ini sebagai pengingat bahwa perjalanan panjang klub tidak pernah terlepas dari masa-masa sulit.
Namun ia percaya bahwa kegigihan pemain, soliditas tim, serta dukungan publik Minang dapat kembali menjadi kekuatan utama Semen Padang FC.
“Menjaga marwah Kabau Sirah berarti memastikan klub tetap berdiri tegak di tengah tantangan, sembari membuka jalan bagi perubahan yang lebih baik pada masa mendatang,” imbuh Sekjen DPP Ikatan Keluarga Minang (IKM) tersebut. (rdr)

















