Selain mengawal evakuasi, Basarnas juga menempatkan personel di sejumlah titik sungai yang berhulu di Gunung Semeru guna mengantisipasi potensi banjir lahar dingin saat hujan.
“Tim malam ini juga melaksanakan pemantauan antisipasi bila terjadi hujan yang bisa mengakibatkan banjir lahar dingin,” kata Edy. Ia menegaskan Basarnas bersama kementerian dan lembaga teknis, pemerintah daerah, dan relawan terus memantau perkembangan untuk memastikan jalur evakuasi aman.
Sebelumnya, Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) melaporkan Gunung Semeru mengalami letusan pada pukul 16.00 WIB dengan tinggi kolom mencapai sekitar 2.000 meter di atas puncak. Letusan tersebut disertai awan panas dengan jarak luncur hingga tujuh kilometer ke arah utara dan barat laut. Kolom abu terpantau berwarna kelabu pekat.
Erupsi yang terekam seismogram Pos Pemantauan Gunung Api di Lumajang menunjukkan amplitudo maksimum 40 mm dan durasi 16 menit 40 detik. Aktivitas erupsi dilaporkan berakhir pada pukul 18.11 WIB, namun pemerintah dan Badan Geologi tetap menetapkan status Level IV (Awas) untuk mengantisipasi potensi aktivitas lanjutan. (rdr/ant)

















