Ia berharap rumusan rekomendasi forum ini menjadi gerakan nyata di lapangan. Jangan sampai hanya berakhir sebagai sebuah wacana.
“Kita ingin wakaf menjadi energi perubahan, bukan sekadar wacana,” tegasnya.
Pada kesempatan yang sama, Pimpinan Pondok Modern Darussalam Gontor, Hamid Fahmy Zarkasyi mengapresiasi penyelenggaraan konferensi ini.
Dia menyebut masyarakat Sumbar memiliki kedekatan historis dengan Gontor, oleh karena itu, Gontor akan siap mendukung berbagai inisiatif wakaf di daerah ini.
Sementara itu, Wakil Ketua Badan Wakaf Indonesia (BWI), Dr. H. Tatang Astarudin menyatakan konferensi ini menjadi tonggak penting kebangkitan wakaf nasional, terlebih bertepatan dengan 100 tahun Pondok Pesantren Gontor.
Menurutnya, wakaf memiliki potensi besar untuk mengatasi berbagai persoalan kebangsaan dan bisa memperkuat solidaritas umat.
Dengan ditutupnya Konferensi Wakaf Internasional 2025, diharapkan forum ini menjadi awal dari kerja kolaboratif yang lebih besar, sekaligus mempercepat lahirnya inovasi dan penguatan wakaf berkelanjutan di Indonesia. (rdr/adpsb/cen/bud)

















