Proyek yang diajukannya itu antara lain, pengembangan RSUD Dr. Achmad Mochtar Bukittinggi (Rp439 miliar), pengembangan RSUD M. Natsir Solok (Rp380 miliar), peningkatan sarana RSUD M. Yamin Pariaman, pembangunan fasilitas pendidikan dan pengembangan ilmu Al-Qur’an (Rp35 miliar) dan dukungan bagi usaha ekonomi produktif masyarakat (Rp6,3 miliar).
Selain itu, Mahyeldi juga menawarkan tiga langkah strategis untuk penguatan ekosistem wakaf. Di antaranya, melalui pembangunan Pusat Data Wakaf, digitalisasi layanan wakaf, serta pengembangan wakaf ASN dan wakaf produktif pesantren.
Ia menegaskan Sumbar siap menjadi pusat wakaf modern di Indonesia dengan tata kelola yang profesional, berkelanjutan, dan kolaboratif bersama lembaga wakaf dalam dan luar negeri. (rdr/adpsb/cen/bud)

















