AGAM, RADARSUMBAR.COM — Upaya Pemerintah Provinsi Sumatera Barat (Pemprov Sumbar) dalam mendorong peremajaan (replanting) kelapa sawit rakyat mulai menunjukkan hasil positif.
Setelah empat tahun, kebun sawit hasil program replanting kini mulai panen perdana.
Momentum ini ditandai dengan panen perdana kelapa sawit hasil replanting di lahan plasma Koperasi Perkebunan Sawit (KPS) Tompek Tapian Kandis, Kabupaten Agam, Kamis (13/11/2025).
Gubernur Sumbar, Mahyeldi Ansharullah yang hadir langsung dalam kegiatan tersebut menyampaikan apresiasi kepada para petani, pengurus dan anggota koperasi, serta seluruh pihak yang telah berkolaborasi menjalankan program ini secara konsisten.
“Program replanting di Sumatera Barat sudah berjalan sejak tahun 2018. Tujuannya jelas, untuk meningkatkan produktivitas perkebunan kelapa sawit rakyat dengan dukungan pendanaan dari BPDPKS (Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit),” ujar Gubernur Mahyeldi.
Mahyeldi menjelaskan, sejak digulirkan, program ini telah memfasilitasi peremajaan sawit rakyat seluas 14.919 hektar. Program tersebut dibiayai melalui hibah BPDPKS yang berada di bawah Kementerian Keuangan.
“Dari tahun ke tahun, dukungan pendanaan juga meningkat. Pada 2018–2021 bantuan sebesar Rp25 juta per hektar, naik menjadi Rp30 juta di 2022–2024, dan tahun 2025 ini meningkat lagi menjadi Rp60 juta per hektar,” kata Mahyeldi.
Total dana BPDPKS yang telah disalurkan untuk program replanting sawit di Sumbar sejak 2018 mencapai sekitar Rp463 miliar.

















