Sementara itu, Bupati Limapuluh Kota Safni menyambut baik penetapan daerahnya sebagai lokasi pembangunan Sekolah Rakyat. Ia menilai program tersebut akan membuka akses pendidikan yang lebih setara bagi anak-anak dari keluarga prasejahtera.
“Program ini sangat berarti bagi anak-anak dari keluarga kurang mampu di Limapuluh Kota. Kami siap mendukung penuh agar pembangunan bisa segera dimulai,” kata Safni.
Program Sekolah Rakyat merupakan inisiatif pemerintah pusat untuk menyediakan akses pendidikan gratis bagi anak-anak dari keluarga miskin ekstrem, khususnya yang masuk kategori desil 1 dan 2 dalam Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTKS).
Sekolah Rakyat dirancang dengan konsep asrama penuh yang mencakup jenjang SD hingga SMA, di mana seluruh biaya pendidikan dan kebutuhan asrama ditanggung oleh negara.
Setiap unit pembangunan Sekolah Rakyat diperkirakan menelan anggaran sekitar Rp200 miliar, mencakup sarana belajar, asrama, dan fasilitas penunjang lainnya. (rdr/ant)

















