“Masukan dari Bang Levi (sapaan akrab Braditi Moulevey) sangat berharga. Ia memahami betul karakter Kota Padang dan memiliki wawasan nasional yang bisa memperkaya kebijakan daerah,” kata Fadly Amran.
Kolaborasi ide antara keduanya diharapkan menjadi bagian dari upaya memperkuat fondasi ekonomi Padang.
Data Pemerintah Kota (Pemko) Padang mencatat, peningkatan signifikan pada jumlah Nomor Induk Berusaha (NIB) yang diterbitkan, dari 2.600 pada tahun 2023 menjadi lebih dari 10.000 pada tahun 2024. Tren positif ini juga diiringi lonjakan jumlah usaha bersertifikat halal hingga delapan kali lipat.
Sebagai pengusaha yang juga memahami aspek kebijakan publik, Levi menilai pertumbuhan tersebut perlu dibarengi dengan dukungan kebijakan yang mempermudah akses permodalan, pendampingan, dan sertifikasi bagi pelaku usaha baru.
“Kota Padang memiliki potensi besar di sektor kuliner, pariwisata, dan ekonomi kreatif. Jika digarap dengan kolaborasi yang solid, ini bisa menjadi lokomotif ekonomi baru bagi Sumatera Barat,” katanya.
Suasana akrab dalam pertemuan itu menggambarkan kultur khas para pengusaha muda yang menjunjung nilai kebersamaan dan kolaborasi tanpa batas politik.
Bagi Braditi Moulevey, silaturahmi semacam ini menjadi fondasi penting dalam menjaga kepercayaan dan memperluas peluang usaha bersama.
Ia menilai, ke depan, HIPMI Padang harus mampu berperan sebagai inkubator kewirausahaan yang membina pengusaha muda agar mampu bersaing secara nasional.
“Kita perlu memastikan HIPMI menjadi wadah yang melahirkan generasi pengusaha tangguh. Sinergi dengan pemerintah, lembaga pendidikan, dan sektor swasta menjadi kunci,” katanya.
Ia terus menegaskan komitmennya untuk menjadikan Padang sebagai kota yang ramah investasi dan produktif secara ekonomi.
“Bagi saya, membangun Padang bukan hanya tugas pemerintah, tapi juga tanggung jawab moral para pengusaha muda. Karena lewat usaha dan kerja sama, kita bisa membawa perubahan nyata,” imbuhnya. (rdr)

















