Upacara Ziarah Nasional dan Renungan Suci yang dipimpin Presiden Prabowo dan didampingi Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka dihadiri hampir seluruh jajaran Kabinet Merah Putih, pimpinan lembaga dan badan negara, serta kepala TNI dan Polri. Para pejabat sipil mengenakan pakaian sipil lengkap (jas, dasi biru, kopiah hitam). Acara dimulai pukul 23.45 WIB dan berakhir pukul 23.56 WIB; Presiden meninggalkan lokasi selepas pergantian hari, Senin, 10 November.
Pertempuran Surabaya pecah antara pejuang Indonesia dan pasukan Sekutu (Inggris) yang dipicu serangkaian insiden, termasuk perobekan bendera Belanda di Hotel Yamato dan tewasnya Brigjen Mallaby. Ultimatum penyerahan dari pihak Sekutu memicu kemarahan rakyat hingga pertempuran berlangsung sekitar tiga minggu. Salah satu tokoh penting, Bung Tomo, mengobarkan semangat dengan slogan yang terkenal hingga kini: “Merdeka atau Mati!”
Berikut petikan orasi Bung Tomo yang membakar semangat para pejuang:
“Saudara-saudara rakyat Surabaya… siaplah keadaan genting! Tetapi saya peringatkan sekali lagi, jangan mulai menembak, baru kalau kita ditembak, maka kita akan ganti menyerang mereka itu… lebih baik kita hancur lebur daripada tidak merdeka. Semboyan kita tetap: Merdeka atau mati!”. (rdr/ant)

















