Semen Padang mencoba membangun serangan di menit ke-50, tetapi upaya mereka dengan mudah dipatahkan di lini tengah Pesut Etam.
Buruknya performa SPFC kembali terlihat dengan banyaknya kesalahan elementer, mulai dari salah passing hingga kontrol bola yang tak sempurna.
Petaka bagi tuan rumah kembali datang di menit ke-60. Mariano Peralta sekali lagi menjadi momok, berhasil mencetak gol keduanya setelah lolos dari jebakan offside. Gol ini membuat Borneo FC unggul 0-2.
Upaya Semen Padang untuk mengejar ketinggalan semakin jauh dari harapan. Serangan yang dibangun dari lini belakang dengan mudah diantisipasi pertahanan solid Borneo FC.
Hingga menit ke-70, SPFC tak bisa berbuat banyak, bahkan Borneo kembali mendapatkan peluang emas untuk menambah gol.
Peluang matang pertama SPFC di babak kedua datang pada menit ke-74. Cornelius melepaskan tembakan keras, namun kiper Borneo FC, Nadeo Argawinata, dengan sigap berhasil menepis bola.
Peluang lain didapatkan oleh SPFC di menit ke-84, serta dari Ferdiansyah, namun tak ada satu pun yang berhasil dikonversi menjadi gol.
Memasuki injury time, Semen Padang terus menekan untuk setidaknya memperkecil kedudukan, namun serangan tuan rumah tetap tumpul.
Peluit panjang dibunyikan, mengukuhkan kekalahan 0-2 bagi Semen Padang FC di kandang sendiri. Hasil ini memperpanjang catatan kelam SPFC dengan delapan kekalahan beruntun, sekaligus mengokohkan dominasi Borneo FC dengan sepuluh kemenangan berturut-turut. (rdr)

















