Sementara itu, pengelola Objek Wisata Garuda Mas, Edi Sutiawarman, mengatakan kawasan wisata seluas sekitar satu hektare itu telah dilengkapi dengan sejumlah fasilitas, seperti mushala, ruang pertemuan, homestay, dan area kemping.
“Objek wisata ini kami bangun beberapa tahun lalu untuk meramaikan kampung halaman,” kata Edi.
Ia menyebut, Garuda Mas ramai dikunjungi setiap akhir pekan dan hari libur nasional. Pengunjung tidak dikenakan biaya masuk dan dapat menikmati suasana sungai sembari memberi makan ikan garing.
Namun, Edi berharap pemerintah daerah dapat memperbaiki jalan menuju lokasi sepanjang sekitar 600 meter yang belum diaspal.
“Jalan ini bukan hanya akses ke objek wisata, tapi juga jalan lingkungan menuju Batu Hampar, Nagari Manggopoh. Semoga Pemkab Agam bisa memperbaikinya agar akses wisata semakin lancar,” ujarnya. (rdr/ant)
















