Ketua Umum DPP Ikatan Keluarga Minang (IKM) itu menyebut, kuota untuk Sumatera Barat itu sudah dinaikkan sebesar 15 persen. “Nah, kuotanya kita sesuai dengan kuota yang kita dapatkan sekarang sudah naik 15 persen, berarti sudah bisa memenuhi kebutuhan Sumatera Barat. Ini tinggal soal distribusi. Yang ini kita minta Pertamina betul-betul serius mengawal, jangan sampai ada kelangkaan di tengah masyarakat. Karena tadi saya sampaikan, stok Solar kita untuk 12 hari ke depan cukup. Stok Pertalite kita juga cukup juga untuk 12 hari ke depan,” katanya lagi.
Sales Area Manager (SAM) Pertamina Sumbar, Fachri Rizal mengatakan, sejak dua hari terakhir pihaknya sudah mengoperasikan Terminal Teluk Kabung selama 24 jam.
“Terkait dengan penyaluran BBM ini betul yang disampaikan oleh Pak Andre bahwa dua hari ini kami sudah mengoperasikan 24 jam Terminal Teluk Kabung. Jadi memang ada keterlambatan suplai yang masuk ke Teluk Kabung. Hari Kamis kemarin kapal Pertalite sudah masuk. Tadi malam kapal (pembawa) Pertamax juga sudah masuk. Jadi kondisi stok untuk Sumatera Barat sudah aman,” kata Fachri.
Fachri meminta masyarakat tidak perlu panik karena proses recovery. “Stok bahan bakar kami cukup sampai 12 hari ke depan untuk Pertalite dan Solar, di Pertamax juga cukup di atas 8 hari ke depan. Jadi masyarakat tidak perlu khawatir terkait dengan kondisi stok di Sumatera Barat, karena memang kami lagi proses untuk merecovery, untuk menormalisasi penyaluran ke SPBU,” katanya.
“Memang, sebutnya, dua hari ini sudah naik penyaluran kita di atas 16% untuk bisa mengcover kebutuhan yang ada di SPBU untuk menambal terjadinya kekurangan di beberapa hari yang lalu,” katanya lagi.
Ia menjelaskan, rata-rata kebutuhan BBM per hari di Sumbar adalah 4.500 hingga 4.800 Kiloliter (KL). “Kami minta masyarakat tenang dan jangan panik. Insya Allah BBM akan segera stabil,” katanya. (rdr)

















