“Kami siap memberikan dukungan, baik berupa modal maupun kemitraan strategis. Komitmen kami jelas, Semen Padang FC harus dikelola secara profesional dan modern,” katanya.
Sebagai Komisaris, Moulevey menilai tugas utamanya adalah mengawasi dan memberikan masukan kepada direksi agar setiap kebijakan mengarah pada kemajuan klub.
Kehadiran Moulevey dalam rapat itu tidak lepas dari performa buruk Kabau Sirah yang belum menemukan ritme terbaiknya.
Pada laga pekan ke-11 BRI Super League 2025/26, Semen Padang FC kembali menelan kekalahan 1-2 dari Arema FC di Stadion Haji Agus Salim, Padang, Senin (3/11/2025).
Tim asuhan Dejan Antonic tertinggal dua gol di babak pertama lewat Valdeci pada menit ke-30 dan Dalberto di menit ke-42.
Semen Padang FC hanya mampu memperkecil ketertinggalan melalui gol penalti Cornelius Stewart pada menit ke-68.
Kekalahan dari Arema FC menjadi kekalahan ketujuh beruntun bagi Semen Padang FC musim ini. Dari 11 pertandingan yang telah dijalani, Kabau Sirah baru mengumpulkan empat poin hasil dari satu kemenangan, satu imbang, dan delapan kekalahan.
Capaian ini membuat Semen Padang FC terpuruk di posisi ke-18 atau dasar klasemen sementara. Kondisi itu menjadi alarm bagi manajemen untuk segera melakukan pembenahan total.
Tantangan berikutnya datang dari Borneo FC Samarinda, pemuncak klasemen sementara, yang akan dijamu Semen Padang FC di Stadion Haji Agus Salim, Padang, pada Minggu (9/11/2025).
Laga ini akan menjadi ujian berat bagi Kabau Sirah untuk menunjukkan tanda-tanda kebangkitan. Moulevey menegaskan, meski posisi tim terpuruk, seluruh elemen klub harus tetap optimistis.
“Kami semua di jajaran komisaris dan penasihat siap bekerja keras. Kami tidak akan membiarkan Semen Padang FC terus terpuruk,” tutupnya. (rdr)

















