Selain air bersih, Mahyeldi menilai peningkatan konektivitas antarwilayah juga penting untuk mendukung kemandirian desa. Pemerintah, katanya, terus berupaya agar tidak ada lagi desa yang terisolasi akibat buruknya infrastruktur jalan dan transportasi.
Di sisi lain, penyediaan energi murah juga menjadi perhatian, terutama di wilayah kepulauan seperti Kabupaten Kepulauan Mentawai yang masih bergantung pada bahan bakar minyak.
“Kami sedang membahas kerja sama dengan ahli dari Jepang untuk memanfaatkan panas air laut menjadi sumber energi murah di Mentawai,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Sumbar, Yozarwardi Usama Putra, menyampaikan bahwa jumlah desa mandiri di Sumbar meningkat signifikan menjadi 489 desa pada 2025, dari sebelumnya 368 desa.
“Desa tertinggal memang sedikit bertambah dari 10 menjadi 12, tetapi tidak ada lagi desa yang sangat tertinggal. Ini capaian yang patut disyukuri,” katanya. (rdr/ant)

















