“Konten video, cerita pengalaman tamu, serta tampilan fasilitas harus ditingkatkan supaya homestay lebih mudah ditemukan wisatawan,” ujar wali kota.
Pemerintah daerah juga mendorong setiap homestay menawarkan daya tarik tematik sesuai potensi lokal, seperti paket sarapan tradisional, pengalaman membatik atau menenun, hingga tur sejarah kota tambang. Langkah ini bertujuan meningkatkan pengalaman wisata berbasis budaya dan komunitas.
Pemko juga memastikan jaringan homestay akan dimasukkan dalam rekomendasi akomodasi bagi wisatawan, terutama saat event daerah, agar peningkatan hunian tidak hanya terjadi di pusat kota. Kebijakan ini sejalan dengan pendekatan pariwisata berkelanjutan yang memberdayakan pelaku usaha lokal.
Selain itu, pemerintah menyiapkan dukungan dari kementerian dan lembaga terkait untuk meningkatkan kapasitas SDM dan mutu fisik homestay melalui program sertifikasi, pelatihan, dan fasilitasi pembiayaan.
Strategi ini sejalan dengan arah kebijakan nasional yang memperkuat sektor ekonomi kreatif, pariwisata berbasis masyarakat, dan digitalisasi UMKM, sehingga homestay peduli kualitas layanan dan keselamatan wisatawan, sekaligus mampu bersaing dengan destinasi lain di Sumatera Barat. (rdr/ant)

















