Evaluasi berkala dilakukan dengan memantau kepatuhan SOP, komposisi gizi, kebersihan dapur, peralatan makan, serta menindaklanjuti masukan dari sekolah penerima manfaat. Masri menekankan dukungan seluruh pihak untuk program MBG sebagai bagian dari prioritas Presiden Prabowo dalam memperkuat kualitas SDM menuju Indonesia Emas 2045.
Sementara itu, Kepala SPPG Santua Barangin, Kevin Ardian, menjelaskan pihaknya memproduksi 3.457 porsi per hari untuk 24 sekolah mulai dari TK hingga SMA sederajat. Proses produksi dimulai dari pemeriksaan bahan baku, pencucian, persiapan memasak, hingga pemasakan dan distribusi dalam tiga gelombang untuk TK–SD, SMP, dan SMA.
Dinas Kesehatan setempat melakukan pemeriksaan berkala, sementara BGN memberikan bimbingan teknis bagi penjamah makanan. Evaluasi bulan pertama menunjukkan perlunya penyesuaian ritme kerja, namun saat ini proses produksi lebih stabil dan tepat waktu, dengan variasi menu dan distribusi yang telah disesuaikan berdasarkan masukan sekolah. (rdr/ant)

















